Layak Raih Nobel, NU-Muhammadiyah Berjasa Contohkan Islam Damai dan Toleran hingga Mancanegara

16-02-2022 /
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Muhaimin Iskandar dalam konferensi pers di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2022). Foto: Andri

 

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Muhaimin Iskandar menilai Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah layak meraih Nobel perdamaian dunia. Hal itu karena dua ormas keislaman di Indonesia tersebut, dinilai berjasa mencontohkan Islam yang damai dan toleran hingga ke mancanegara.

 

“Indonesia hari ini rasakan nikmatnya toleransi, perdamaian, persaudaraan dan terbangunnya nilai-nilai  kemanusiaan yang semakin menguat dan membumi di tanah air, juga atas ikhtiar dan kebersamaan NU dan Muhammadiyah di dalam peran sosial kemasyarakatan dan kebangsaan,” ujar Gus Muhaimin dalam konferensi pers di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2022).

 

Gus Muhaimin menambahkan, semangat Islam damai yang dihadirkan NU dan Muhammadiyah ini menjadi contoh yang diterapkan, mulai dari para cendekiawan, pemuka agama, hingga pemimpin negara dalam melaksanakan pemerintahan. Terlebih, dua ormas yang masing-masing memiliki slogan “Islam Nusantara” dan “Islam Berkemajuan”  tersebut juga berjasa besar dalam memulihkan demokrasi dan HAM pada tahun 1998.

 

“Di mana saat itu terjadi transisi konflik yang bersifat horizontal dan vertikal dari pemerintahan Orde Baru menuju era reformasi dan demokrasi. Keberhasilan yang mengatasi transisi dengan memulihkan demokrasi dan HAM bahkan Gus Dur akhirnya menjadi Presiden RI yang mengatasi konflik itu,” tambah Gus Muhaimin.

 

Di sisi lain, dari sisi kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan yang dikelola NU dan Muhammadiyah, jumlahnya sangat besar, bahkan bisa jadi terbesar jika dibandingkan dengan lembaga pendidikan global mana pun. “Juga di dalamnya terkandung ajaran-ajaran yang terus memajukan toleransi, kemanusiaan, dan keadilan. NU dan Muhammadiyah juga aktif menjadi motor pelaksanaan SDGs tahun 2030 untuk mencapai target-targetnya,” urai politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

 

Dengan demikian, legislator dapil Jawa Timur VIII tersebut meyakini rekam jejak kontribusi terhadap perdamaian NU dan Muhammadiyah akan tercatat dalam berbagai dokumen-nasional dan internasional, termasuk oleh parlemen Norwegia. “Saya juga yakin NU dan Muhammadiyah terbukti mengukir prestasi dan jasa besar di Indonesia maupun tingkat dunia. Saya ajak kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama sukseskan dan mendorong cita-cita yang pertama ini. Semoga bisa tahun ini atau setidaknya di tahun depan yang akan datang. Memang butuh waktu kampanye, lobi, insiiasi untuk yakinkan Parlemen Norwegia,” tutupnya. (rdn/sf)

BERITA TERKAIT
Waka DPR: Penurunan Biaya Haji Bantu Masyarakat Di Tengah Perekonomian Lesu
07-01-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi keputusan penurunan biaya haji tahun 1146 H/2025 M. Menurutnya...
Sambut 2025, Pimpinan DPR: Pembangunan Kesejahteraan Kunci Kemajuan Bangsa
31-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal merefleksikan berbagai agenda nasional yang terjadi di Indonesia selama tahun...
Pimpinan DPR Nilai Kebijakan PPN 12 Persen untuk Kluster Barang Mewah Penuhi Rasa Keadilan
31-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menilai keputusan yang diambil oleh...
Soroti Isu Kekerasan Seksual Anak, Cucun Nilai Masalah Lingkungan Sosial Harus Diperhatikan
26-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengecam keras tindakan kekerasan seksual pada anak dan balita yang...